aktifia.com, Para pendidik honorer dan guru non-ASN di Indonesia akhirnya bisa sedikit bernapas lega. Tahun 2025 ini, pemerintah resmi menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan insentif guru non-ASN sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam mendidik anak bangsa.
Bantuan ini tentu jadi kabar baik, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang. Namun di balik kabar gembira, ada imbauan penting dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen): waspada penipuan!
Bantuan tahun ini dibagi dalam dua skema utama, tergantung pada jenis pendidiknya.
-
Insentif Guru Non-ASN
-
Total bantuan: Rp2,1 juta
-
Mekanisme: Rp300.000 per bulan selama 7 bulan
-
Penyaluran: Dana diberikan sekaligus (one-time transfer) ke rekening penerima yang sudah diaktivasi.
-
-
BSU Pendidik PAUD Nonformal
-
Total bantuan: Rp600.000
-
Mekanisme: Rp300.000 per bulan selama 2 bulan
-
Penyaluran: Dana ditransfer sekaligus.
-
Artinya, para guru honorer dan pendidik nonformal bisa langsung menerima dana penuh sesuai skema masing-masing.
Untuk memastikan bantuan benar-benar sampai ke tangan yang berhak, pemerintah hanya menggunakan jalur resmi. Guru penerima bisa mengecek melalui situs Info GTK di alamat: info.gtk.dikdasmen.go.id.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
-
Masuk ke situs Info GTK menggunakan akun resmi.
-
Jika terdaftar sebagai penerima, akan muncul notifikasi pop-up dengan tulisan: “Selamat! Anda Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan…”
-
Unduh Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM), cetak, tempel materai, dan tanda tangani.
-
Bawa dokumen lengkap (KTP, NPWP, SK penerima, surat keterangan mengajar, dan SPTJM) ke bank penyalur (BRI, BNI, BTN, atau Mandiri).
-
Aktifkan rekening untuk menerima pencairan dana.
⚠️ Catat baik-baik: batas akhir aktivasi rekening adalah 30 Januari 2026. Lewat dari tanggal itu, dana bantuan akan otomatis dikembalikan ke kas negara.
Sayangnya, setiap ada program bantuan selalu saja muncul oknum tak bertanggung jawab. Saat ini, berbagai modus phishing (penipuan dengan tautan palsu) sudah mulai menyasar guru-guru penerima bantuan.
Modusnya beragam, biasanya berupa pesan WhatsApp atau email dengan link yang sekilas mirip situs resmi. Jika tidak hati-hati, data pribadi bisa dicuri atau rekening bisa dikosongkan.
Kemendikdasmen menemukan sejumlah domain palsu yang dipakai penipu, antara lain:
-
daftar.form-gtkdikdasmen.com
-
layanan.form-gtkdikdasmen.com
-
intensif.gtk-dikdasmen.com
-
intensif.gtkdikdasmen.com
Semua domain di atas adalah situs palsu. Jangan pernah masukkan data pribadi di sana.
Agar tidak terjebak, ada beberapa hal yang harus diingat:
-
Pastikan informasi hanya dari sumber resmi, yakni situs info.gtk.dikdasmen.go.id dan akun resmi Ditjen GTK.
-
Abaikan pesan berantai di media sosial yang menjanjikan bantuan instan.
-
Jangan pernah membagikan data pribadi seperti NIK, nomor rekening, atau password ke pihak yang mengatasnamakan pemerintah.
-
Laporkan ke pihak berwenang jika menemukan tautan atau pesan mencurigakan.
Program BSU dan insentif ini tentu jadi bentuk apresiasi pemerintah untuk para guru non-ASN yang selama ini mengabdi di sekolah, PAUD, hingga lembaga pendidikan nonformal. Namun, pemerintah juga diharapkan semakin sigap melindungi para penerima dari ancaman penipuan digital yang makin marak.
Di sisi lain, guru juga diimbau untuk melek digital, agar lebih mudah membedakan informasi resmi dan palsu. Dengan begitu, bantuan bisa benar-benar sampai tanpa hambatan.
Bagi para guru, dana ini mungkin tidak besar, tapi cukup membantu untuk kebutuhan sehari-hari. Yang terpenting, jangan sampai rezeki ini malah raib karena kecerobohan atau ulah penipu.