KERINCI, aktifia.com – Suasana siang di Kabupaten Kerinci mendadak gempar pada Jumat (12/9/2025). Sebuah kecelakaan lalu lintas melibatkan bus pengangkut personel Brimob dengan truk bermuatan barang terjadi di ruas jalan nasional Sungai Penuh–Bangko, tepatnya di Desa Baru Pulau Sangkar, Kecamatan Batang Merangin.
Peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB itu mengejutkan warga sekitar. Jalan nasional yang biasanya ramai dilalui kendaraan dari Kerinci menuju Bangko mendadak dipenuhi warga yang berkerumun untuk melihat kondisi dua kendaraan besar yang sama-sama mengalami kerusakan cukup parah.
Sejumlah saksi mata menyebutkan, tabrakan bermula ketika bus yang mengangkut personel Brimob melintas dari arah Sungai Penuh. Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan datang sebuah dump truk berwarna kuning yang mengangkut barang. Lokasi tabrakan berada di tikungan tajam Desa Baru Pulau Sangkar.
“Kecelakaan terjadi sangat cepat, sekitar pukul 12.30 siang. Posisi tikungan memang cukup rawan karena jalurnya menurun sedikit. Kedua kendaraan sama-sama besar, sehingga ketika berpapasan ruang geraknya sangat terbatas,” ungkap salah seorang warga setempat.
Benturan keras pun tak terelakkan. Bagian depan kanan dump truk ringsek, sedangkan bus Brimob mengalami kerusakan serius di bagian samping. Suara tabrakan yang keras terdengar hingga radius ratusan meter dan membuat warga segera keluar rumah untuk memastikan kejadian tersebut.
Beruntung, meski benturan kedua kendaraan tergolong kuat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sopir kedua kendaraan beserta penumpang bus Brimob berhasil selamat. Namun sejumlah anggota Brimob yang berada di dalam bus dikabarkan sempat mengalami syok akibat benturan.
“Syukurlah tidak ada korban jiwa. Cuma kendaraan saja yang hancur. Kalau lihat kondisi bus dan truk, sebenarnya cukup parah kerusakannya, tapi alhamdulillah semua selamat,” ujar warga lainnya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, personel Brimob yang berada dalam bus langsung dievakuasi dan mendapatkan pemeriksaan kondisi kesehatan oleh tim medis setempat. Tidak ditemukan luka serius, meski beberapa mengalami memar ringan.
Tak lama setelah kecelakaan, puluhan warga segera berdatangan. Jalan nasional yang biasanya lancar mendadak macet karena banyak kendaraan berhenti sekadar ingin mengetahui kondisi bus dan truk yang bertabrakan.
“Kami sempat kesulitan mengurai arus lalu lintas. Banyak pengguna jalan berhenti, apalagi di lokasi jalan sempit dan tikungan. Petugas kepolisian akhirnya turun tangan untuk mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang,” ujar seorang saksi mata.
Kondisi itu sempat membuat lalu lintas macet hingga lebih dari satu kilometer. Banyak sopir yang memilih menepi sambil menunggu proses evakuasi kendaraan berlangsung.
Kasat Lantas Polres Kerinci, AKP Into Sujarwo, membenarkan insiden kecelakaan lalu lintas tersebut. Ia mengatakan, anggotanya langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Infonya memang benar, ada kecelakaan antara bus yang mengangkut anggota Brimob dengan truk. Saat ini anggota kami sedang berada di TKP untuk mengatur arus lalu lintas dan memastikan kondisi kendaraan,” kata AKP Into Sujarwo singkat.
Pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab pasti kecelakaan, namun dugaan sementara tabrakan terjadi akibat kondisi jalan di tikungan yang sempit serta faktor kewaspadaan pengemudi.
Pantauan di lapangan menunjukkan, dump truk berwarna kuning mengalami kerusakan parah di bagian depan kanan. Besi bodi hancur, kaca depan retak, serta ban depan bergeser dari posisi semula.
Sementara itu, bus Brimob yang berwarna biru gelap juga mengalami kerusakan serius di bagian samping. Pintu samping penyok, kaca jendela pecah, dan bodi samping terlihat ringsek cukup dalam. Kondisi tersebut membuat bus untuk sementara tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Warga Desa Baru Pulau Sangkar menyebutkan, ruas jalan nasional Sungai Penuh–Bangko di wilayah mereka memang kerap menjadi titik rawan kecelakaan. Tikungan tajam, lebar jalan terbatas, serta lalu lintas kendaraan besar seperti bus dan truk sering kali membuat pengendara harus ekstra hati-hati.
“Sudah sering terjadi kecelakaan di sini. Jalannya menurun dan menikung tajam. Kalau dua kendaraan besar berpapasan, sering sekali berisiko bersenggolan,” ujar warga.
Mereka berharap pemerintah segera memperhatikan kondisi jalan tersebut, misalnya dengan memasang rambu peringatan tambahan atau memperlebar tikungan agar lebih aman dilalui kendaraan besar.
Hingga sore hari, proses evakuasi kendaraan masih berlangsung. Polisi dibantu warga berupaya menarik bus dan truk agar arus lalu lintas kembali normal. Petugas juga melakukan pencatatan identitas sopir dan memeriksa kondisi kendaraan untuk bahan penyelidikan lebih lanjut.
Arus lalu lintas akhirnya bisa kembali normal setelah kendaraan berhasil dipinggirkan. Kendati demikian, polisi tetap mengimbau para pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintas di tikungan Desa Baru Pulau Sangkar.
“Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada, perhatikan kondisi jalan, serta jangan melaju terlalu cepat, apalagi di tikungan tajam,” pesan salah satu petugas.
Kecelakaan yang melibatkan bus Brimob dan dump truk di Kabupaten Kerinci ini menjadi peringatan penting bagi seluruh pengguna jalan. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerusakan kendaraan yang cukup parah menunjukkan betapa berbahayanya melintasi jalur dengan kondisi jalan terbatas.
Dengan meningkatnya mobilitas di jalur nasional Sungai Penuh–Bangko, kewaspadaan ekstra mutlak diperlukan. Baik sopir kendaraan pribadi, bus, maupun truk, semuanya dituntut untuk lebih berhati-hati agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.(NU)


