Biaya Atap Tenaga Surya: Estimasi, Faktor Penentu & Panduan Investasi PLTS Atap
dct.co.id

Biaya Atap Tenaga Surya: Estimasi, Faktor Penentu & Panduan Investasi PLTS Atap

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam sistem PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) atap, pemilik rumah perlu memahami secara mendalam struktur biaya yang terlibat. Dengan memahami biaya awal dan biaya operasional, Anda bisa memperkirakan kapan investasi tersebut akan “balik modal” dan seberapa besar manfaat jangka panjangnya.

Biaya bukan hanya soal membeli panel surya. Ada banyak faktor tambahan komponen, instalasi, izin, perawatan—yang sering kali membuat orang terkejut ketika melihat keseluruhan tagihan pemasangan. Oleh karena itu, artikel ini menyajikan analisis komprehensif tentang biaya atap tenaga surya, contoh produk nyata, skenario penggunaannya, serta panduan membeli dan pemasangan.

Komponen Biaya Sistem PLTS Atap

cdn.antaranews.com

Panel Surya (Modul Fotovoltaik)

Bagian terbesar dari biaya sistem terletak pada modul panel surya itu sendiri. Modul panel surya yang berkualitas tinggi terutama yang menggunakan teknologi monocrystalline efisiensi tinggi cenderung lebih mahal dibandingkan panel dengan teknologi biasa. Berdasarkan sumber lokal, harga modul surya bisa berada di kisaran Rp 1.000.000 hingga Rp 1.500.000 per modul (tergantung kapasitas dan merk).

Selain harga modul itu sendiri, merek panel (Tier 1 atau bukan), efisiensi, dan garansi turut memengaruhi harga. Panel dengan garansi 25 tahun atau lebih biasanya dihargai lebih tinggi karena kepercayaan produsen terhadap umur panjang modulnya.

Inverter, Rangka, Kabel, dan Perlengkapan Tambahan

Setelah modul, komponen listrik seperti inverter (untuk mengubah arus DC ke AC) sangat krusial. Kualitas inverter memengaruhi efisiensi sistem secara keseluruhan dan biasanya datang dengan garansi beberapa tahun.

Rangka penopang (mounting system), kabel khusus tahan UV, proteksi listrik (MCB, surge protection), dan perangkat keamanan seperti rapid shutdown juga harus diperhitungkan. Semua ini menambah biaya “soft cost” dari sistem PLTS atap.

Biaya Instalasi, Survei & Perizinan

Tahap survei lokasi, desain sistem, dan tenaga ahli pemasangan merupakan bagian dari biaya yang sering disebut “soft cost.” Biaya ini meliputi kunjungan teknisi, pengukuran atap, analisis bayangan, dan perencanaan tata letak panel.

Selain itu, perizinan seperti pengurusan izin dari PLN (terutama untuk sistem ekspor-impor listrik), serta sertifikasi laik operasi (SLO) atau izin instalasi, juga bisa menambah biaya proyek. Di Indonesia, jasa pemasangan PLTS atap diperkirakan sekitar Rp 14 juta hingga Rp 17 juta per kWp jasa instalasinya.

Estimasi Biaya Total per kWp

Menurut sumber yang terverifikasi, kisaran biaya pemasangan PLTS atap di Indonesia saat ini berkisar antara Rp 13,5 juta hingga Rp 17 juta per kWp untuk sistem lengkap.

Contoh: jika Anda ingin memasang sistem 3 kWp di rumah, biaya totalnya bisa berkisar antara Rp 40,5 juta hingga Rp 51 juta. (3 × Rp 13,5–17 juta)

Pada skala yang lebih kecil, artikel lama menyebutkan bahwa pemasangan sistem 1.000 Wp (1 kWp) bisa mencapai sekitar Rp 15 juta.

Perhitungan Penghematan & Balik Modal

images.bisnis.com

Estimasi Produksi Energi & Penghematan

Untuk memperkirakan penghematan listrik, kita perlu mempertimbangkan Peak Sun Hours (PSH) lokal dan tarif listrik PLN. Misalnya, jika rata-rata sinar matahari efektif adalah 3,5 jam/hari dan tarif listrik Rp 1.467/kWh, maka modul 310 Wp bisa menghasilkan:

0,310 kWp × 3,5 jam × Rp 1.467 = sekitar Rp 1.592 per hari penghematan untuk satu modul.

Jika rumah bisa memasang 12 modul (sekitar 3,72 kWp), maka penghematan per bulan bisa mencapai ~Rp 573.000.

Peraturan Ekspor-Impor Listrik PLN

Menurut Permen ESDM No. 49/2018, listrik surplus yang dihasilkan oleh sistem PLTS atap dan disalurkan ke jaringan PLN akan dihitung sebagai pengurangan tagihan di bulan berikutnya, tetapi hanya hingga 65 % dari tarif listrik PLN. Dengan kata lain, jika listrik Anda ekspor 1 kWh, nilai yang diakui PLN untuk pengurangan tagihan adalah 0,65 kWh-nya.

Faktor ini memperpanjang waktu balik modal, sehingga saat menghitung ROI (return on investment), kita harus mempertimbangkan bahwa tidak semua listrik ekspor dihargai penuh.

Contoh Kasus Balik Modal

Misalkan Anda memasang sistem 5 kWp dengan biaya investasinya Rp 82,5 juta (5 × Rp 16,5 juta). Produksi listrik per bulan ~600 kWh. Dengan tarif listrik Rp 1.700, penghematan teoretis sekitar Rp 1,020 juta per bulan. Maka dalam satu tahun Anda bisa “menghemat” sekitar Rp 12,24 juta.

Titik impas (BEP) = 82,5 juta / 12,24 juta ≈ 6,75 tahun.

Namun karena ekspor listrik hanya dihargai 65 %, penghematan efektif akan lebih kecil, sehingga waktu impas mungkin menjadi sekitar 7–10 tahun tergantung kondisi lokal (intensitas matahari, tarif listrik, efisiensi sistem).

Contoh Produk Terkait Atap & Modul Surya

www.voltsolar.co.id

Berikut ini adalah beberapa contoh produk modul atau komponen surya yang bisa digunakan dalam sistem atap tenaga surya. Masing-masing produk dijelaskan secara detail:

Lensun 400W Flexible Solar Panel

Modul surya fleksibel 400 W yang terdiri dari dua modul 200 W. Karena sifat fleksibelnya, panel ini cocok untuk permukaan atap melengkung atau area yang sulit dipasangi panel rigid. Meskipun bukan modul atap kaku, produk ini menunjukkan bahwa fleksibilitas desain bisa dicapai dalam proyek surya.

Produk ini memiliki kabel 16 ft (±5 meter) dan material ringan, memudahkan instalasi pada atap yang tidak memiliki struktur rangka berat. Namun, modul fleksibel biasanya memiliki efisiensi sedikit lebih rendah dibandingkan panel kaku.

Lensun 200W Flexible Solar Panel

Versi 200 W dari modul fleksibel. Dengan ukuran yang lebih kecil dan panah ringan, modul ini cocok untuk aplikasi tambahan atau sistem modular kecil. Jika Anda ingin memperluas sistem di masa depan secara bertahap, modul semacam ini bisa digunakan untuk melengkapi sistem utama.

KRISBOW Panel Surya Flex KRSPF01

Produk ini adalah panel surya fleksibel dari merek lokal (KRISBOW). Keunggulannya adalah mudah ditemukan di pasar Indonesia dan dukungan layanan lokal. Modul fleksibel ini cocok untuk aplikasi atap dengan kontur atau area terbatas.

SolarFlat 3 mm Atap Polycarbonate

Walaupun bukan panel listrik, produk SolarFlat adalah lembaran polycarbonate tembus cahaya yang sering digunakan sebagai atap transparan (kanopi). Dalam aplikasi atap tenaga surya, lembaran transparan seperti ini bisa dikombinasikan dengan panel di bawahnya atau sebagai bahan atap yang memfasilitasi transmisi cahaya ke panel di bawahnya.

Walkway Solar Metal Roof

Produk ini adalah solusi rangka dan atap logam yang dilengkapi elemen surya, cocok untuk proyek di mana panel surya dipasang langsung di atap metal. Rangka ini menyediakan struktur kokoh sekaligus integrasi estetis dengan modul surya.

Setiap produk di atas dapat dijadikan bagian dalam sistem atap surya, tergantung kebutuhan spesifik (misalnya bidang atap, berat struktur, estetika, gaya pemasangan). Produk fleksibel cocok untuk kontur kompleks, modul kaku cocok untuk atap datar dengan rangka kuat, sedangkan produk seperti SolarFlat bisa mendukung desain arsitektural khusus.

Manfaat Menggunakan Atap Tenaga Surya & Potensi Nilainya

dct.co.id

Hemat Tagihan Listrik

Dengan memproduksi listrik sendiri, Anda mengurangi ketergantungan pada listrik dari PLN. Selama siang hari, sebagian besar konsumsi listrik rumah tangga bisa disuplai oleh sistem surya, sehingga tagihan listrik bulanannya menurun drastis.

Pada kondisi surplus produksi, sebagian listrik bisa “dieksploitasi” ke jaringan PLN dan menjadi kredit pengurangan tagihan masa depan (ekspor-impor listrik). Namun, karena aturan hanya menghitung 65 % dari listrik ekspor, manfaat penuh tidak 100 % dari energi ekspor.

Mandiri Energi & Cadangan Saat Pemadaman

Rumah dengan PLTS atap + baterai (jika ada) memiliki cadangan energi ketika listrik PLN padam. Beberapa alat penting seperti lampu, kulkas, atau pompa air bisa tetap berjalan sebagian, sehingga kenyamanan dan keamanan rumah tetap terjaga.

Nilai Tambah Properti

Properti dengan fasilitas energi terbarukan cenderung memiliki daya tarik lebih tinggi di pasar real estat. Prospek “rumah siap energi surya” bisa menarik pembeli yang peduli listrik masa depan dan efisiensi jangka panjang.

Kontribusi Lingkungan & Citra Hijau

Dengan mengurangi penggunaan listrik fosil, rumah Anda turut mengurangi emisi karbon. Di era kesadaran lingkungan, ini juga memberikan nilai reputasi dan citra positif terhadap desain hunian yang ramah lingkungan.

Studi Kasus: Skenario Masalah & Solusi

Kasus 1: Tagihan Listrik Tinggi & Fluktuatif

Seorang keluarga di kota besar memiliki tagihan listrik bulanan antara Rp 800.000 hingga Rp 1.200.000. Mereka menginginkan solusi agar tagihan listrik lebih stabil dan lebih rendah.

Dengan memasang sistem 3 kWp (biaya sekitar Rp 45–51 juta), produksi listrik bisa mencapai ~360 kWh per bulan. Karena listrik berlebih sebagian dapat dikreditkan ke PLN (65 %), mereka bisa mengurangi tagihan bulanan secara signifikan, sehingga beban listrik turun dan menjadi lebih prediktabel.

Kasus 2: Rumah di Daerah Pemadaman

Di kawasan perumahan yang sering mengalami pemadaman listrik, warga merasa terganggu dengan hilangnya kenyamanan (lampu mati, kulkas rusak).

Dengan sistem PLTS atap + baterai cadangan, listrik rumah tetap bisa berjalan untuk kebutuhan dasar saat malam atau saat PLN padam. Sistem ini menyelesaikan masalah downtime listrik, menjaga kenyamanan dan fungsi rumah tetap berjalan.

Kasus 3: Atap Rusak & Mau Renovasi

Saat atap lama sudah rusak dan harus diganti, pemilik rumah melihat peluang untuk mengganti atap sekaligus memasang panel surya.

Alih-alih mengganti atap terlebih dahulu dan kemudian menambah panel, kombinasi renovasi atap + sistem surya sekaligus menghemat biaya pemasangan rangka dan pekerjaan struktural ganda. Biaya total bisa lebih efisien dibandingkan melakukan dua proyek terpisah.

Panduan Membeli & Memasang Atap Tenaga Surya

deyeess.com

Langkah 1: Survei & Konsultasi Awal

Hubungi penyedia PLTS profesional untuk survei atap (kemiringan, arah, bayangan pohon), konsumsi listrik rumah Anda, dan kondisi struktur atap. Survei ini akan menentukan kapasitas optimal sistem.

Langkah 2: Desain Sistem & Penawaran

Penyedia akan menyusun desain sistem (layout panel, ukuran inverter, kabel, rangka) dan estimasi biaya. Minta juga simulasi produksi listrik dan waktu impas (BEP).

Langkah 3: Pemilihan Produk

Pilih modul (panel) dan komponen yang berkualitas, dengan efisiensi tinggi dan garansi jangka panjang. Pastikan vendor atau merk sudah dikenal dan terpercaya.

Langkah 4: Instalasi & Pemasangan

Tim instalatur akan memasang rangka, panel, inverter, kabel, dan proteksi sistem. Pastikan instalasi sesuai standar keamanan kelistrikan.

Langkah 5: Uji Sistem & Aktivasi

Setelah instalasi, sistem diuji agar produksi listrik optimal dan koneksi ke jaringan (jika ekspor-impor) aktif. Monitoring produksi harus bisa diakses oleh pemilik.

Langkah 6: Perawatan & Dukungan

Lakukan pemeliharaan ringan (membersihkan debu, memeriksa kabel) secara berkala. Pastikan ada dukungan teknis dan suku cadang dari penyedia agar sistem terus bekerja optimal.

Tips Meminimalkan Biaya dan Memaksimalkan Keuntungan

  1. Mulai dengan sistem kecil & modular
    Jika anggaran terbatas, mulai dengan kapasitas kecil dan tambahkan modul di masa depan ketika dana tersedia

  2. Pilih panel Tier 1 & merek terpercaya
    Panel murah sering kali memiliki degradasi cepat dan garansi terbatas

  3. Optimalkan orientasi & minimalkan bayangan
    Bayangan pohon atau bangunan dapat sangat mengurangi produksi listrik

  4. Negosiasi biaya instalasi
    Kadang biaya tenaga ahli bisa dinegosiasikan, terutama jika proyek besar

  5. Manfaatkan skema kredit atau insentif lokal
    Beberapa daerah memiliki subsidi atau program pendukung energi terbarukan

FAQ

1. Apakah biaya atap tenaga surya sebanding dengan manfaatnya?
Ya, jika sistem dirancang dengan baik dan penggunaan listrik rumah cukup tinggi, investasi PLTS bisa kembali dalam 6–12 tahun tergantung kondisi lokal, tarif listrik, dan efisiensi sistem. Setelah titik impas, sistem menghasilkan “keuntungan” berupa listrik gratis selama sisa umurnya (umumnya 20–25 tahun).

2. Apakah sistem PLTS atap bisa dipasang di rumah lama atau atap kayu?
Bisa, tetapi struktur atap (rangka, kekuatan) harus dievaluasi. Untuk atap kayu, sering disarankan mengganti rangka ke baja ringan agar kuat menopang beban panel surya. Pastikan vendor melakukan pengecekan struktural.

3. Bagaimana jika listrik surplus saya tidak dihargai penuh oleh PLN?
Dalam regulasi Permen ESDM No. 49/2018, listrik ekspor dari PLTS dihitung hanya 65 % dari tarif PLN dalam kredit tagihan listrik. Artinya, tidak semua listrik yang dihasilkan “dijual” pada harga penuh. Faktor ini harus diperhitungkan dalam estimasi keuntungan dan waktu impas.